Selama ini, kebanyakan jamaah Indonesia berangkat umroh dengan bergabung ke paket travel resmi. Semua kebutuhan ibadah sudah diurus: tiket pesawat, visa, transportasi, bahkan hotel. Praktis memang, tapi konsekuensinya biaya bisa lebih tinggi dan kita jadi kurang bebas mengatur waktu serta pilihan akomodasi.
Nah, sekarang makin banyak orang yang penasaran: bisa nggak sih pergi umroh sendiri, tanpa ikut travel agent? Jawabannya: bisa. Apalagi Saudi sudah membuka berbagai jenis visa (umrah, turis, transit) dan menyediakan platform resmi untuk reservasi layanan ibadah. Syaratnya, jamaah harus lebih mandiri dalam mengurus: mulai dari tiket, hotel, sampai izin masuk Masjidil Haram atau Masjid Nabawi lewat aplikasi resmi.
Salah satu langkah terpenting adalah reservasi hotel. Kenapa? Karena bukti booking hotel biasanya wajib untuk melengkapi aplikasi visa. Selain itu, hotel yang nyaman akan menentukan kualitas ibadah kita: dekat atau jauh dari masjid, ada shuttle bus atau tidak, sampai urusan sederhana seperti sarapan dan lift.
Artikel ini akan membahas tuntas tata cara reservasi hotel untuk keperluan umroh mandiri. Bahasa saya buat ringan dan runut supaya gampang dipahami, khususnya untuk pembaca yang baru pertama kali berangkat tanpa agen.
1. Gambaran Singkat Umroh Mandiri
Sebelum bicara soal hotel, mari pahami dulu alur perjalanan umroh mandiri.
Cek aturan visa – pastikan jenis visa yang dipakai memang boleh untuk umroh.
Buat akun Nusuk – aplikasi resmi pemerintah Saudi untuk mengurus izin ibadah di dua masjid suci.
Booking hotel – ini wajib dilampirkan saat apply visa.
Ajukan visa – lewat kanal resmi atau penyedia yang diakui.
Beli tiket pesawat – setelah visa aman.
Atur ground plan – transportasi antara Makkah–Madinah, jadwal ibadah, dan titik shuttle hotel.
Khusus bagian hotel, langkahnya tidak serumit yang dibayangkan. Bahkan mirip dengan saat kita booking hotel di Booking.com, Agoda, Traveloka, atau Expedia. Bedanya, kali ini harus lebih teliti soal jarak ke masjid dan kebijakan pembatalan.
2. Strategi Memilih Hotel untuk Umroh Mandiri
a) Tentukan anggaran
Harga hotel di Makkah–Madinah bisa bervariasi drastis. Untuk kategori hemat dekat masjid, rata-rata SAR 170–350 per malam. Kalau mau lebih hemat lagi, ada yang SAR 120–220, tapi biasanya agak jauh sehingga perlu shuttle.
b) Perhatikan jarak sebenarnya
Jangan hanya percaya keterangan “dekat” di brosur. Di Makkah, jarak 500–800 meter bisa terasa berat karena medan menanjak, terutama di kawasan Ajyad atau Misfalah. Sementara di Madinah relatif lebih datar, jalan 250–600 meter biasanya masih nyaman.
c) Fasilitas penunjang
Lift banyak & cepat – penting saat jam sibuk shalat.
Shuttle resmi – wajib kalau jarak >1 km.
Sarapan fleksibel – lebih enak jika hotel punya pilihan take away sebelum Subuh.
Minimarket terdekat – membantu beli air minum dan camilan.
d) Kebijakan pembatalan
Pilih hotel dengan Free Cancellation. Visa bisa saja telat terbit, jadi punya opsi refund akan sangat membantu.
e) Keamanan & kepraktisan
Pastikan ada resepsionis 24 jam, layanan housekeeping, dan check-in sesuai jam kedatangan. Jangan lupa simpan konfirmasi booking dalam bentuk PDF/email.3. Rekomendasi Hotel di Makkah
a) Elaf Ajyad Hotel
Jarak: ±350–600 m ke Masjidil Haram (medan sedikit menanjak).
Kelebihan: Tarif cukup bersahabat untuk hotel yang bisa ditempuh jalan kaki. Banyak kedai makan di sekitar.
Catatan: Perhatikan review terbaru soal kondisi lift.
b) Emaar Grand Hotel (eks Dar Al Eiman Grand)
Jarak: ±750 m, kira-kira 10–15 menit jalan.
Kelebihan: Lokasi di Ibrahim Al-Khalil Street, ramai kuliner & toko.
Catatan: Cocok untuk jamaah yang fit berjalan agak jauh.
c) voco Makkah (by IHG)
Jarak: Tidak ideal untuk jalan kaki, tapi hotel menyediakan shuttle resmi ke Haram.
Kelebihan: Hotel jaringan internasional, kamar modern, harga bersaing.
Catatan: Pastikan jadwal shuttle saat shalat Jumat atau jam padat.
d) Al Kiswah Towers
Jarak: >1.5–2 km, terlalu jauh untuk jalan.
Kelebihan: Tarif paling hemat untuk rombongan besar, ada shuttle.
Catatan: Cek titik drop-off shuttle dan frekuensinya.
4. Rekomendasi Hotel di Madinah
a) Durrat Al Eiman (Al Eiman Taibah)
Jarak: ±150 m ke Nabawi, sangat dekat.
Kelebihan: Strategis untuk jamaah lansia/wanita.
Catatan: Kualitas kamar beragam, baca ulasan terbaru.
b) Saja Al Madinah
Jarak: ±250–550 m (4–8 menit jalan).
Kelebihan: Value bagus, kamar luas, cocok keluarga.
Catatan: Check-in biasanya agak sore, jadi atur jadwal kedatangan.
c) Artal Al Alami
Jarak: ±8–15 menit jalan.
Kelebihan: Harga sering ramah di kantong, masih dalam jarak jalan kaki.
d) New Madinah Hotel
Jarak: Beberapa menit jalan ke Nabawi.
Kelebihan: Lokasi nyaman, dekat juga dengan Al-Baqi.
Catatan: Cocok untuk mid-budget.
5. Contoh Alur Reservasi Hotel Umroh Mandiri
Mari ambil contoh rute Madinah dulu, baru Makkah.
Pilih tanggal: 3 malam di Madinah, 6 malam di Makkah.
Cari hotel di OTA: filter “near Masjid Nabawi” → pilih Saja Al Madinah atau Durrat Al Eiman. Untuk Makkah → pilih Elaf Ajyad atau voco Makkah.
Bandingkan 3 aspek: jarak (meter/menit jalan), review terbaru, dan kebijakan pembatalan.
Booking dengan Free Cancellation: kunci minimal 1 hotel di tiap kota.
Ajukan visa umrah: lampirkan bukti hotel booking.
Beli tiket pesawat: setelah visa keluar.
Siapkan ground plan: catat titik shuttle, jarak ke gate favorit, dan waktu tempuh ke masjid.
Atur izin Rawdah di Madinah lewat Nusuk.
6. Tips Hemat untuk Jamaah Low Budget
Hindari musim puncak: harga hotel bisa naik 2–3 kali lipat saat Ramadhan.
Pilih weekday: tarif lebih murah dibanding akhir pekan Saudi (Kamis–Sabtu).
Tanpa sarapan hotel: sering lebih hemat beli makanan di sekitar.
Rombongan keluarga: lebih baik ambil 1 kamar besar di hotel shuttle ketimbang 2 kamar kecil di ring utama.
Ajyad/Ibrahim Al-Khalil: hemat & dekat tapi ada tanjakan. Cocok jika fisik kuat.
Misfalah/Al Taysir: super hemat tapi andalkan shuttle.
7. Checklist Sebelum Berangkat
Konfirmasi nama di hotel = sesuai paspor.
Simpan bukti booking (PDF/email).
Pastikan hotel terdaftar resmi untuk syarat visa.
Siapkan akun Nusuk aktif.
Catat rute jalan atau jadwal shuttle.
Minta kamar dekat lift jika bersama orang tua.
Siapkan dana deposit hotel.
8. Penutup
Reservasi hotel umroh mandiri sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Intinya sama seperti booking hotel untuk liburan biasa: pilih tanggal, cek lokasi, baca review, lalu bayar. Bedanya, kali ini harus lebih teliti soal jarak ke masjid dan persyaratan visa.
Dengan panduan ini, kamu bisa lebih percaya diri mengatur perjalanan umroh tanpa agen. Mau hemat dengan hotel shuttle atau mau lebih dekat dengan ring-fence Haram, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Yang penting, tetap jaga niat ibadah, rencanakan dengan matang, dan pastikan semua dokumen resmi lengkap.
Semoga artikel ini membantu jamaah yang ingin berangkat umroh mandiri lebih siap dan tenang.